“Kajian Ahad Pagi ‘Berkurban Bukti Cinta’ Sukses Digelar, Ini Pesan Pentingnya”

Sleman, Yogyakarta – Ratusan jamaah memenuhi pelataran Masjid Al Hanif, Sumberadi, Mlati dalam Kajian Rutin Ahad Pagi (4/5/2025). Mengangkat tema “Berkurban Bukti Cinta”, Ustadz Dudu Ridwanulhak, S.Th.I., M.Si. mengupas makna kurban sebagai wujud cinta kepada Allah dan sesama, serta menambahkan dimensi spiritual yang dikaitkan dengan Surah Al-Ikhlas dan Surah Al-Kautsar.

Kajian dimulai pukul 07.30 WIB, diawali dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an, menciptakan suasana khusyuk. Perwakilan Takmir Masjid, Dwi Jatmoko, menyampaikan bahwa kajian ini rutin digelar untuk mempererat silaturahmi dan meningkatkan pemahaman agama.

Dalam pemaparannya, Ustadz Dudu menegaskan bahwa kurban bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi manifestasi cinta dan ketulusan sebagaimana kisah Nabi Ibrahim AS. Ia menjelaskan bahwa ibadah kurban memiliki keterkaitan erat dengan Surah Al-Ikhlas, yang menegaskan keesaan Allah dan keikhlasan seorang hamba dalam beribadah.

“Al-Ikhlas mengajarkan kita bahwa segala bentuk ibadah, termasuk kurban, harus didasarkan pada keikhlasan yang murni hanya kepada Allah SWT. Saat kita berkurban, bukan jumlah atau bentuk fisik hewan yang menjadi ukuran, tetapi keikhlasan niat yang menentukan kesempurnaan ibadah tersebut,” ujar Ustadz Dudu.

Selain itu, ia juga menghubungkan ibadah kurban dengan Surah Al-Kautsar, yang mengandung perintah untuk beribadah dan berkurban sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah.

“Dalam Surah Al-Kautsar, Allah berfirman: ‘Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah.’ Ayat ini menunjukkan bahwa berkurban adalah bagian dari cara kita bersyukur atas limpahan rahmat dan nikmat dari-Nya. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk bersyukur melalui ibadah kurban, kita pun seharusnya menjadikan kurban sebagai wujud rasa syukur dan pengabdian kepada Allah,” jelasnya.

Lantunan sholawat dari santri TPA Al Hanif semakin menghangatkan suasana. Kajian berakhir pukul 09.00 WIB, diakhiri dengan makan bersama sebagai bentuk ukhuwah Islamiyah dan pengamalan nilai kebersamaan dalam Islam. (R2h)